Perjuangan Para Ibu Untuk Anak Cucu Mereka |
Seorang
ibu adalah manusia yang terkadang menyimpan rasa khawatir yang berlebih, iya
nggak? apalagi kalau nyangkut masalah masa depan anak – anaknya. Nah, itu pula
yang sekarang dirasain sama ibu – ibu di Batang.
Batang
mengalami suasana genting selama beberapa tahun terakhir. Suasana ini nggak
terlepas dari rencana pembangunan PLTU terbesar se-Asia Tenggara di Batang.
Udah barang tentu seluruh masyarakat Batang menyimpan rasa khawatir tentang
bagaimana masa depan mereka. Tapi, tentulah para ibu yang biasa memiliki kadar
kekhawatiran paling tinggi. Kenapa gitu? Pernah nggak kita berpikir sejenak
kalau seorang ibu harus memikirkan dengan apa beliau akan menghidupi anak –
anaknya setelah ‘ladang uang’ mereka diganti dengan ‘ladang besi’, beliau juga memikirkan
mau kayak gimana kehidupan anak – anaknya nanti. Yaps, Apakah hidup yang
dihantui sama penyakit akibat dari energi terkotor di dunia? Atau hidup yang terlunta – lunta karena nggak ada
lagi sawah dan laut buat cari nafkah? Entah, seberat apapun pemikiran ibu yang
jelas beliau memikul beban berat.
Salah
seorang ibu di Batang pernah meneteskan air mata saat bercerita tentang dirinya
yang hampir aja dikriminalisasi karena penolakannya terhadap PLTU yang akan
dibangun, bukan beliau takut dipenjara, sama sekali bukan. Beliau hanya takut
jika beliau tak berada dirumah, siapa yang ngurus anak – anak beliau? Siapa
yang menghidangkan makanan di atas meja? Bayangin aja beliau nggak mampu. Kisah
lain pernah terdengar dari seorang ibu yang menangis tersedu karena beliau
takut, ketakutan muncul tak lain karena anak cucunya akan jadi pengemis jika
PLTU benar – benar dibangun di desa mereka. Beliau paham anak cucunya nggak
punya keahlian lain selain bertani dan melaut, juga nggak punya cukup
pendidikan buat ngelamar pekerjaan lain. Baru rencana aja udah makan ratusan
korban bahkan ribuan korban perasaan, terutama perasaan para ibu di Batang.
Bayangin gimana kalau PLTU bener – bener dibangun? Perjuangan nggak pernah
berhenti sedetikpun. Perjuangan buat masa depan nggak akan pernah mati. Semakin
PLTU maju, semakin barisan ibu – ibu merapat buat terjun langsung menghadang
‘ladang besi’. Para ibu yakin, PLTU nggak akan pernah dibangun di tanah mereka,
tanah kita, bumi tempat kita tinggal.
Oleh: Novita
https://twitter.com/hanyaopi
Oleh: Novita
https://twitter.com/hanyaopi
Tidak ada komentar :
Posting Komentar