Sabtu, 17 Agustus 2013

Secuil Harapan Seorang Ibu Untuk Anaknya

Perjuangan Para Ibu Untuk Anak Cucu Mereka


       Seorang ibu adalah manusia yang terkadang menyimpan rasa khawatir yang berlebih, iya nggak? apalagi kalau nyangkut masalah masa depan anak – anaknya. Nah, itu pula yang sekarang dirasain sama ibu – ibu di Batang.
     Batang mengalami suasana genting selama beberapa tahun terakhir. Suasana ini nggak terlepas dari rencana pembangunan PLTU terbesar se-Asia Tenggara di Batang. Udah barang tentu seluruh masyarakat Batang menyimpan rasa khawatir tentang bagaimana masa depan mereka. Tapi, tentulah para ibu yang biasa memiliki kadar kekhawatiran paling tinggi. Kenapa gitu? Pernah nggak kita berpikir sejenak kalau seorang ibu harus memikirkan dengan apa beliau akan menghidupi anak – anaknya setelah ‘ladang uang’ mereka diganti dengan ‘ladang besi’, beliau juga memikirkan mau kayak gimana kehidupan anak – anaknya nanti. Yaps, Apakah hidup yang dihantui sama penyakit akibat dari energi terkotor di dunia? Atau  hidup yang terlunta – lunta karena nggak ada lagi sawah dan laut buat cari nafkah? Entah, seberat apapun pemikiran ibu yang jelas beliau memikul beban berat.
     Salah seorang ibu di Batang pernah meneteskan air mata saat bercerita tentang dirinya yang hampir aja dikriminalisasi karena penolakannya terhadap PLTU yang akan dibangun, bukan beliau takut dipenjara, sama sekali bukan. Beliau hanya takut jika beliau tak berada dirumah, siapa yang ngurus anak – anak beliau? Siapa yang menghidangkan makanan di atas meja? Bayangin aja beliau nggak mampu. Kisah lain pernah terdengar dari seorang ibu yang menangis tersedu karena beliau takut, ketakutan muncul tak lain karena anak cucunya akan jadi pengemis jika PLTU benar – benar dibangun di desa mereka. Beliau paham anak cucunya nggak punya keahlian lain selain bertani dan melaut, juga nggak punya cukup pendidikan buat ngelamar pekerjaan lain. Baru rencana aja udah makan ratusan korban bahkan ribuan korban perasaan, terutama perasaan para ibu di Batang. Bayangin gimana kalau PLTU bener – bener dibangun? Perjuangan nggak pernah berhenti sedetikpun. Perjuangan buat masa depan nggak akan pernah mati. Semakin PLTU maju, semakin barisan ibu – ibu merapat buat terjun langsung menghadang ‘ladang besi’. Para ibu yakin, PLTU nggak akan pernah dibangun di tanah mereka, tanah kita, bumi tempat kita tinggal.


Oleh: Novita
          https://twitter.com/hanyaopi

Tidak ada komentar :

Posting Komentar